Perpustakaan di tingkat sekolah menengah, menjadi jembatan bagi siswa untuk mendapatkan tambahan ilmu dan pengetahuan ke jenjang berikutnya, termasuk pendidikan di perguruan tinggi. Sebagai salah satu bekal untuk mengenalkan perpustakaan perguruan tinggi dan untuk membina perpustakaan sekolah, khususnya sekolah Muhammadiyah di wilayah sekitar, maka Perpustakaan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta melakukan sinergi terhadap berbagai perpustakaan sekolah yang ada di berbagai kabupaten/kota. Bentuk sinergi diwujudkan dengan mengadakan Pelatihan Perpustakaan Sekolah Muhammadiyah pada hari Selasa, 14 Maret 2017 di Kampus Terpadu UNISA Yogyakarta. Rencana awal pelatihan dikhususkan bagi perpustakaan sekolah (SMA/SMK) se Kabupaten Sleman. Target peserta yang semula hanya 25, berkembang dengan diikuti pula oleh ke beberapa Perpustakaan Sekolah Muhamadiyah di wilayah Kotamadya Yogyakarta dan Kabupaten Bantul. Total peserta menjadi 31 orang.
Pada sesi pertama disampaikan tentang bagaimana mengelolaan perpustakaan sekolah yang baik, dengan pembicara senior, Bp. Drs. Lasa Hs, M.Si. Beliau adalah Pustakawan Utama, pensiunan Perpustakaan UGM yang sekaligus sebagai Kepala Perpustaaan UMY, sekaligus Ketua FPPTMA (Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah). Sesi ke dua tentang otomasi perpustakaan menggunakan SLIM SENAYAN yang disampaikan oleh Bp.Teguh Prasetya Utomo, A.Md. (Pustakawan SMPIT Abu bakar Ali) yang juga menjabat sebagai Wakil ATPUSI (Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Indonesia) DIY. Dasar-dasar otomasi dan teori tentang Slim Senayan disampaiakan dengan jelas pada sesi ini. Adapun sesi ke tiga adalah praktik Slim Senayan yang disampaiakan oleh Bp.Abdul Wahid Azis, A.Md (Pustakawan SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta). Bagaimana cara mendownload Slim Senayan, bagaimana cara menginstalnya, bagaiana cara menggunakannya, dan kenapa memiih software ini, diterangkan dengan jelas oleh Pak Azis. Pada akhir sesi juga disampaikan kiat-kiat SMA MUHI/Muhammadiyah 1 Yogyakarta dalam mencapai prestasi sebagai Juara 1 Tingkat Nasional dalam Lomba Perpustakaan Sekolah. Sebagian besar peserta sangat merasakan manfaat dari pelatihan ini, karena sebagian besar dari mereka belum menerapkan otomasi di perpustakaan sekolahnya. Harapan peserta agar pembinaan yang dilakukan oleh Perpustakaan UNISA Yogya tidak berhenti sampai di sini saja, namun berkelanjutan untuk memajukan Perpustakaan Sekolah Muhammadiyah di Yogyakarta, dengan bekerja sama dengan berbagai organisasi kepustakawanan lainnya. Harapan peserta dijawab oleh Irkhamiyati, MIP, sebagai pemandu dalam pelatihan ini, sekaligus sebagai Kepala UPT Perpustakaan UNISA Yogya, sekaligus Pengurus Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah, bahwasannya setiap Perpustakaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah berkuwajiban untuk membina perpustakaan sekolah Muhammadiyah di sekitarnya, demi mewujudkan kemajuan bersama-sama.( Irkhamiyati, M.IP.)