Perpustakaan Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta kembali menyelenggarakan acara Bukberpus ke-8 dengan agenda Creative Talk dan Launching buku “Ternyata Anak Pertama yang Penuh Luka Itu Aku”. Acara ini berlangsung secara luring pada Sabtu, 12 Juli 2025 di Perpustakaan UNISA Yogyakarta. Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara Perpustakaan UNISA Yogyakarta, Program Studi Ilmu Komunikasi UNISA Yogyakarta, Penerbit Gradien Mediatama, dan Penerbit Gramedia. Acara diawali dengan sambutan dari Tri Prasetyo, selaku Pimpinan Redaksi Gradien Mediatama. Dilanjutkan oleh sambutan kedua oleh Dr. Sulistyaningsih, S.KM., MH.Kes, selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik UNISA Yogyakarta yang sekaligus membuka acara secara resmi. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dan menyatakan bahwa generasi Z memiliki cara tersendiri dalam mengekspresikan diri, termasuk melalui media sosial. “Semoga forum seperti ini dapat menjadi ruang alternatif untuk menyalurkan ekspresi, tidak hanya lewat media sosial, tetapi juga dalam bentuk karya tulis yang bisa dibukukan,” tutur Ibu Dr. Sulistyaningsih, S.KM., MH.Kes.
Acara dilanjutkan dengan Launching buku “Ternyata Anak Pertama yang Penuh Luka Itu Aku” yang ditulis oleh Delia Putri Muhadi, mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi UNISA Yogyakarta. Launcing buku dilakukan dengan memberikan Buku “Ternyata Anak Pertama yang Penuh Luka Itu Aku” secara simbolis kepada Wakil Rektor I, Kepala Perpustakaan, dan Ketua Prodi Ilmu Komunikasi UNISA Yogyalarta. Sebelum sesi Creative Talk dimulai, Perpustakaan mengumumkan pemenang Lomba Storytelling perpustakaan yang telah diselenggarakan pada tanggal 30 Mei-30 Juni dalam rangkan menyemarakan Milad UNISA Yogyakarta yang ke-34. Ada 3 pemenang Lomba Storytelling perpustakaan, Juara 1 diraih oleh Syifa Aulia Putri (S1 Fisioterapi), Juara 2 diraih oleh Herjuna Wahyu Nugraha (UPT Laboratorium), dan juara 3 diraih oleh M Syamsihuda (Prodi TI).
Tiba di acara ini yaitu sesi Creative Talk yang menghadirkan tiga narasumber, yaitu Tri Prasetyo, Koko Ganteng (penulis buku “Nak, Kamu Gak Papa Kan?”), dan Delia Putri Muhadi. Diskusi ini dipandu oleh Fatwa Aulia selaku MC sekaligus moderator, yang mengarahkan percakapan seputar proses kreatif dan latar belakang para penulis dalam menghasilkan karya mereka. Menariknya, dalam sesi tanya jawab, muncul pertanyaan mengenai kondisi mental para penulis saat menulis buku. Delia Putri Muhadi mengungkapkan bahwa untuk menjaga kesehatan mentalnya, ia memilih menghadiri konser dan berkawan dengan mahasiswa psikologi untuk mencurahkan isi hatinya. Sesi ini memberikan wawasan baru bahwa sudut pandang penulis terhadap pengalaman hidup bisa berbeda dengan pandangan orang tua, sehingga penting untuk membangun komunikasi yang sehat antara anak dan orang tua. Creative Talk ini pun menjadi ruang reflektif sekaligus inspiratif bagi para peserta yang hadir.



