Kunjungan pustakawan Sri Lanka ke Perpustakaan UNISA Yogyakarta dilakukan pada Jumat, 28 Maret 2025. Meskipun dalam suasana libur menjelang lebaran, hal ini tidak menjadi penghalang bagi Tuan Nooron Neighsoorei. Beliau seorang muslimah dengan suku Melayu yang merupakan Pustakawan dari Sabaragumuwa University of Sri Langka. Dia juga sebagai chartered librarian dari Sri Langka Library Association (SLLA). Selain itu, dia juga sebagai anggota dari LIS Academy (Learn, Inspirate, Serve Academy) dari Banglore, India. Kedatangannya bersama seorang putranya yang masih berstatus mahasiswa di Sri Lanka. Tamu spesial ini diantar oleh seorang asesor sertifikasi profesi pustakawan, yang juga pernah menjabat di Perpustakaan Nasional RI, yaitu Ibu Lucya Damayanti. Kedatangannya ke Perpustakaan UNISA Yogyakarta untuk berdiskusi tentang kepustakawanan, mulaidari koleksi, baik institusional repositori, ebook, data base, sampai tentang digital library. Perbincangan selanjutnya tentang berbagai layanan perpustakaan sampai dengan kebijakan dan praktik cek similarity. Mrs. Neighsoorei, tamu dari Srilangka tersebut sebenarnya juga mencari koleksi khusus tentang Melayu, termasuk koleksi langka dari berbagai suku dan kepulauan yang ada di Indonesia.
Pada akhir perbincangan dia menyampaikan bahwa diasebagai warga muslim sangat minoritas di Sri Lanka. Jumlah warga musim di sana hanya 3% dari total penduduk di Sri Lanka. Sebagai minoritas, mereka merasakan keterbatasan dalam mendapatkan akses dan kesempatan tentang ilmupengetahuan tentang Islam. Oleh karena itu, dia berencana menghubungi berbagai pihak terkait Lembaga Islam di Indonesia agar bisa diajak bekerjasama dalam transfer of knowledge tentang Islamic science bagi komunitas Muslim melayu di sana. Dia juga berharap di masa yang akan datang dapat menjalin kerja sama dengan asosiasi perpustakaan di Indonesia. Kebetulan Pustakawan UNISA Yogyakarta yang menerima tamu, Irkhamiyati sekaligus sebagai Ketua Umum Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (FPPTMA) dan aktif di berbagai organisasi lainnya. Kerja sama sangat dimungkinkan, untuk memajukan kepustakawanan di kedua negara.


