Senin, 2/2 2015, diselenggarakan rapat Koordinasi Perpustakaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Perguruan Tinggi ‘Aisyiyah. Hadir dalam rakor tersebut perwakilan PTM PTA dari berbagai daerah di Indonesia. Ada utusan dari Palembang, Lampung, Banjarmasin, Pontianak, Bandung, Jakarta, Cirebon, Banten, Tasik Malaya, Semarang, Purwokerto, Purworejo, Magelang, Gombong, Surakarta, Klaten, Yogyakarta, dan berbagai daerah lainnya. Rakor yang mengusung tema “Kompetisi Pustakawan dan Perpustakaan” menghadirkan dua orang pembicara sekaligus sebagai ketua dan sekretaris Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah/FSPPTM.
Pembicara pertama yaitu Pustakawan STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Irkhamiyati, SIP, yang membahas tentang peran pustakawan dalam ajang kompetisi. Irkhamiyati menyampaikan bahwasannya kompetisi tidak hanya dalam bentuk lomba saja, namun sangat banyak ragamnya. Beberapa contoh pustakawan Daerah Instimewa Yogyakarta yang pernah meraih penghargaan disampaikan. Ada yang mendapat penghargaan sebagai Pustakawan Berprestasi Nasional, baik yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi/Dikti, Perpustakaan Nasional, dan lembaga lainnya. Pembicara pertama juga seorang pustakawan yang sudah memperoleh kedua penghargaan nasional tersebut. Bahkan pada bulan Januari 2015, Irkhamiyati juga meraih urutan ke lima dalam ajang seleki utusan Indonesia untuk CONSAL Outstanding Librarian Award oleh Perpustakaan Nasional RI. Pembicara mengajak agar pustakawan PTM PTA mampu bersaing dengan pustakawan perguruan tinggi lainnya dalam berbagai kegiatan yang ada.
Pembicara kedua adalah Bp. Drs. Lasa Hs, M.Si, seorang Pustakawan Utama, yang kini menjabat sebagai Kepala Perpustakaan UMY. Beliau mengupas tentang kompetisi perpustakaan. Pak Lasa mengungkapkan bahwa sebagai Amal Usaha Muhammadiyah, maka Perpustakaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah/’Aisyiyah Indonesia, harus mampu berkompetisi dengan perpustakaan lainnya. Contohnya dalam akreditasi baik tingkat prodi atau institusi, perpustakaan harus mampu berkontribusi di dalamnya. Begitu pula dalam akreditasi perpustakaan yang diadakan oleh Perpustakaan Nasional, maka Perpustakaan PTM PTA harus mampu menunjukkan kinerja baiknya, sehingga hasil akreditasi juga akan baik pula, kata Pak Lasa.
Sebagai penutup Rakor, kedua pembicara mengajak agar sesama Perpustakaan PTM PTA saling bersinergi memperkuat jaringan kerja sama yang sudah ada. Pak Lasa memperlihatkan rencana pengembangan kerja sama antar perpustakaan PTM PTA yang sudah dirintis saat ini. Sudah ada 22 website perpustakaan PTM PTA yang terintegrasi melalui website Perpustakaan UMY. Harapan ke depan, jaringan kerja sama ini akan semakin kuat dan terus berkembang dalam satu tahun ini. Hal ini diperkuat oleh pendapat Pustakawan UMY, Novy Diana Fauzie, lulusan S2 Imu Perpustakaan UGM, yang juga memenangkan kompetisi dalam memperoleh beasiswa study lanjut. Bagi Perpustakaan PTM dan PTA yang belum tergabung di dalamnya, dihimbau untuk segera bergabung dalam jaringan ini. Jaringan kerja sama antar FSPPTM ini merupakan wujud reshourches sharing. (Irkhamiyati)