Perpustakaan Unisa Yogyakarta menggelar Bukberpus #7 dengan judul “Peluk Diri : Semoga Aku Baik-baik Saja”. Acara ini diselenggarakan pada Rabu, 13 Maret 2025, bertepatan dengan hari ke-13 Ramadhan 1446 H, dan berlangsung mulai pukul 15.30 WIB hingga menjelang magrib. Kegiatan ini diselenggarakan secara hybrid, dengan peserta yang hadir secara langsung di Perpustakaan UNISA Yogyakarta serta disiarkan secara daring melalui kanal YouTube Perpustakaan. Antusiasme peserta sangat tinggi, dengan total kehadiran lebih dari 100 peserta, melebihi jumlah pendaftar awal.
Acara ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Ekonomi, Ilmu Sosial, dan Humaniora (FEISHUM) UNISA Yogyakarta, Ibu Annisa Warastri, S.Psi., M.Psi., Psikolog, serta salah satu penulis buku Peluk Diri, Dilpina Handini Putri, mahasiswa Ilmu Komunikasi. Hadir pula sebagai pakar pembedah buku, yaitu Bapak Hari Akbar Sugiantoro, M.A., Kaprodi Ilmu Komunikasi UNISA Yogyakarta, serta Ibu Andhita Dyorita Khoiryasdien, S.Psi., M.Psi., Psikolog, Kaprodi Psikologi UNISA Yogyakarta.
Kegiatan diawali dengan sambutan dari Kepala Perpustakaan UNISA Yogyakarta, Ibu Zeni Istiqomah, M.A. “Buku berjudul Peluk Diri sangat menggugah dan relevan dengan kehidupan remaja saat ini. Selamat mengikuti dan semoga kegiatan ini bermanfaat,” tutur Ibu Zeni dalam sambutannya. Selain sesi bedah buku, acara ini juga menghadirkan pengumuman pemenang Library Award periode semester gasal 2024/2025 yang ditampilkan melalui pemutaran video.Dalam sambutannya, Ibu Annisa Warastri, S.Psi., M.Psi., Psikolog, menyampaikan apresiasi terhadap karya mahasiswa Ilmu Komunikasi yang berhasil menulis buku bagi Gen Z. “Hal ini sangat relevan dan semoga dapat menginspirasi mahasiswa lainnya,” ujarnya.
Pada sesi diskusi, narasumber utama, Dilpina Handini Putri, menjelaskan bahwa buku ini merupakan hasil kolaborasi lima mahasiswa Ilmu Komunikasi dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Buku ini lahir dari keprihatinan terhadap isu kesehatan mental di kalangan Gen Z. Buku Peluk Diri terdiri dari lima bab yang saling berkaitan, membahas topik seperti masalah mental, insecurity, rumah, perjalanan cinta (the journey of love), serta semangat untuk terus melangkah (life must go on). Secara keseluruhan, isi buku ini lebih mengarah pada aspek psikologi.
Pembedah pertama, Bapak Hari Akbar Sugiantoro, M.A., memberikan apresiasi luar biasa terhadap buku ini. Ia menyoroti gaya penulisan yang ringan dan mudah dipahami, serta penggunaan elemen semiotika dalam bentuk gambar, simbol, dan teks yang memiliki makna mendalam. Sementara itu, pembedah kedua, Ibu Andhita Dyorita Khoiryasdien, S.Psi., M.Psi., Psikolog, menilai bahwa buku ini sangat menarik jika dikaji dari sudut pandang psikologi. Ia menyebutkan bahwa isi buku ini mencerminkan konsep katarsis, yaitu melampiaskan emosi secara sehat. Buku ini juga membantu pembaca memahami kelebihan dan kekurangan diri mereka, sehingga dapat menentukan langkah yang lebih baik ke depan.
Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang diikuti oleh empat peserta. Setiap penanya mendapatkan doorprize berupa buku Peluk Diri sebagai apresiasi atas partisipasi mereka. Acara kemudian ditutup oleh moderator dan dilanjutkan dengan foto bersama, buka puasa bersama, menciptakan suasana yang hangat dan penuh kebersamaan.







