Selasa, 28 Oktober 2014, Tim dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan/STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, mengadakan kunjungan study banding ke Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kunjungan diterima langsung dengan penuh respon dan bersahabat oleh Kepala Perpustakaan, Bapak M. Solihin Arianto, S. Ag, SIP, M.LIS, Ibu Wakil Kepala Perpustakaan, Ibu Widyastuti, Kepala Bagian Digital Library, Suharyanta, SE, S.IPI, staff bagian Digital Library, Miftakhul Yazid F, SIP, dan beberapa staf pustakawan lainnya. Pak Ari, panggilan untuk Kepala Perpustakaan UIN SUKA, dalam sambutannya menyampaikan sejarah dibangunnya perpustakaan digital dan institusional repository sejak tahun 2007 yang lalu. Membangun Digital Library memerlukan waktu dan keseriusan. Awalnya Perpustakaan UIN SUKA menggunakan softwere GDL/Ganesha Digital Library. Seiring perkembangan waktu dan kebutuhan di UIN SUKA, maka softwere tersebut diganti dengan menginstal sendiri “eprints” hingga saat ini. Buah manis ini pula yang mengantarkan Perpustakaan UIN SUKA Yogyakarta, menempati urutan k-3 dalam peringkat webo metriknya.
Lebih lanjut Pak Ari menyampaikan, ada beberapa hal yang harus ada dalam membangun perpustakaan digital, antara lain yaitu: SDM, infrastruktur teknologi yang akan digunakan, mencakup hardware, software, jaringan, dll. Syarat lain yang dibutuhkan dalam perpustakaan digital yaitu: manual/panduan yang mengatur kebijakan dalam perpustakaan digital, panduan instalasi, panduan pengisian meta data, serta informasi yang berkaitan dengan koleksi digital.
Study banding diikuti oleh jajaran pustakawan STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, yaitu Khairun Nisak, SIP., Irkhamiyati, SIP., Agung Suyudi, A. Md., dan Bagian Pengembangan Teknologi Informasi, yaitu Basit Adhi Prabowo, ST. Dalam sesi tanya jawab, Irkhamiyati, menanyakan akan kelebihan dan kekurangan softwere “eprints”, support dari pimpinan lembaga, serta kaitan webo metrik dengan content digital library. Banyak penjelasan yang diperoleh selama study banding ini. Selain tambahan penjelasan dari Bp.Suharyanta, peserta study banding juga diajak berkeliling ke seluruh ruang Perpustakaan UIN SUKA. Ruang yang dikunjungi antara lain ke bagian pengolahan dan digitalisasi, sirkulasi, referensi, server, layanan tas dan loker, presensi pengunjung, dsb. Harapan terbesar setelah study banding ini adalah diperolehnya gambaran apa-apa dan bagaimanakah konsep perpustakaan digital yang akan dibangun di Perpustakaan STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta. Tujuannya adalah untuk lebih memberikan layanan yang terbaik bagi para civitas akademika, dan pengguna pada umumnya. Study banding diakhiri dengan saling bertukar cindera mata, sebagai simbol kerja sama antar lembaga.
Dari beberapa hal yang perlu ditingkatkan manakah yang lebih didahulukan ?
Hal Utama dalam membangun perpustakaan digital adalah software apa yang akan digunakan, kita mantapkan, baru kita isikan koleksinya di sana. INi butuh kemampuan IT lebih dan kerja sama dengan bagian TI